Kamp pelatihan khusus keenam dari Hisashi Business School--Pemasaran kasus dan rumah bagus membutuhkan bahan bagus

Pada 16 Agustus 2025, kamp pelatihan khusus keenam dari jutone Business School, yang diselenggarakan oleh Li Danfeng, asisten chairman sekaligus general manager pemasaran perusahaan, secara resmi dimulai.

(Presiden Li memimpin kamp pelatihan khusus keenam Jutone Business School.) Di awal pertemuan, Presiden Li menegaskan kembali misi inti business school, yaitu membangun sebuah platform yang membina bakat-bakat unggulan Jutone, memberdayakan praktik pemasaran di pasar, serta mendorong pengembangan berkelanjutan perusahaan. Kamp pelatihan khusus ini mengangkat tema "pemasaran berbasis studi kasus", dan General Manager Li secara mendalam menganalisis maknanya: mengandalkan studi kasus pelanggan yang nyata, menemukan dan menciptakan dengan cermat "kisah-kisah menarik" yang mampu menyentuh emosi pengguna, sehingga memberdayakan merek Justone dan membangun pengaruh merek yang kuat serta secara efektif meningkatkan kepercayaan pelanggan.

(Presiden Li menegaskan kembali misi inti sekolah bisnis dan menyebutkan tema edisi ini) Presiden Li menegaskan kembali dua teori inti yang mendukung pemasaran: Pertama, pasar saat ini beralih ke pertumbuhan berbasis makna, dan konsensus yang terbentuk adalah "rumah yang baik membutuhkan bahan berkualitas baik." Jutone Stone mendukung upaya pengguna dalam mengejar nilai dengan bahan-bahan baik yang menggabangkan kinerja dan nilai. Di sini, "rumah yang baik" merupakan wujud industri dari produktivitas berkualitas baru, sedangkan "bahan berkualitas baik" fokus pada pasokan berkualitas tinggi, rasio harga dan kualitas yang kompetitif, serta inovasi yang terus beriterasi—tepat pada area di mana Jutone unggul. Kedua, dalam era "pasca-properti", kebutuhan pengguna telah meningkat dari sekadar "memiliki tempat tinggal" menjadi "tinggal dengan nyaman", fokus bergeser dari harga ke nilai, membentuk pola pasar di mana persaingan eksisting dan peningkatan kualitas berjalan bersama, serta orientasi nilai pengguna semakin jelas. Dua teori ini menunjukkan arah bagi pemasaran berbasis studi kasus: melalui penceritaan "kisah baik" Jutone, mereka membangun jembatan antara kinerja produk dan harapan nilai pengguna terhadap sebuah "rumah yang baik".

(Manajer Umum Li menjelaskan konsep "rumah yang baik" dan logika inti pemasaran kasus) Dalam sesi diskusi, para peserta melakukan pertukaran mendalam mengenai "bagaimana cara melakukan pemasaran kasus secara efisien." Mulai dari eksplorasi mendalam titik-titik kesulitan pelanggan dan kisah-kisah keberhasilan untuk meningkatkan rasa substitusi dan resonansi, hingga membicarakan penyusunan logika narasi perpindahan dengan cermat dari "sifat material-nilai ruang-gaya hidup indah" serta menyampaikan secara jelas nilai komprehensif produk jutone.

(Anggota yang berpartisipasi mendengarkan dengan cermat dan secara aktif mendiskusikan serta menyampaikan pendapat.) Di akhir pertemuan, Manajer Umum Li memberikan kesimpulan serta penyempurnaan dari diskusi dan menetapkan rencana aksi yang jelas. Ia meminta tim untuk mempercepat sistematisasi dan standarisasi sumber daya kasus; merumuskan strategi kombinasi promosi kasus yang berbeda berdasarkan karakteristik kelompok pelanggan yang berbeda dan atribut kanal, guna mencapai komunikasi yang akurat; serta memperkuat kolaborasi lintas departemen dan pemberdayaan, khususnya antara tim teknis dan pemasaran. Hubungan yang erat diperlukan untuk memastikan akurasi data kasus, profesionalisme penyajian, dan komunikasi efektif dari poin-poin teknis unggulan. Melalui benturan ide yang mendalam, program pelatihan khusus jutone business school ini tidak hanya berhasil membangun konsensus tentang "menyampaikan nilai inti melalui kisah-kisah yang benar dan baik", tetapi juga memicu mesin terobosan bisnis. Ke depannya, jutone akan terus mendorong penguatan strategi pemasaran berbasis nilai dan kasus, serta berkomitmen untuk mengubah setiap "kisah baik" yang berasal dari praktik menjadi senjata utama bagi jutone dalam memperoleh kepercayaan berkelanjutan dari pelanggan di tengah persaingan pasar yang ketat.